![]() |
Ilst. SAO Alicization |
Dok. tgl 3/10/2020
⁘Informasi Umum⁘
- Judul: Sword Art Online: Alicization – War of Underworld
- Aliran: Gim, Fantasi Ilmiah, Aksi, dan Roman
- Sumber: Light Novel
- Serial: Televisi (11 episode)
- Produser: Aniplex, Bandai Namco Entertainment, Egg Firm, Straight Edge, Kadokawa, dan Sonilude
- Studio: A-1 Pictures
- Kelas: R-17⁺/R-BO
- Skor: 7,48 (MyAnimeList)
Staf Produksi:
- Manabu Ono (Sutradara),
- Munemasa Nakamoto (Penulis Naskah),
- Keito Watanabe (Pengarah Seni)
- Yumiko Yamamoto (Kepala Pengarah Animasi)
- Shingo Adachi (Desainer Karakter),
- Yuki Kajiura (Komposer),
- Reki Kawahara (Penulis LN),
- abec (Desainer Karakter Asli), dll
Penyulih Suara:
- Yoshitsugu Matsuoka sebagai Kirigaya Kazuto
- Haruka Tomatsu sebagai Yuuki Asuna
- Ai Kayano sebagai Alice Zuberg
- Miyuki Sawashiro sebagai Asada Shino
- Ayana Taketatsu sebagai Kirigaya Suguha
- Junichi Suwabe sebagai Bercouli
- Nobunaga Shimazaki sebagai Eugeo
- Toshiyuki Morikawa sebagai Kikuoka Seijirou
- Sanae Kobayashi sebagai Koujiro Rinko
- Kenji Nojima sebagai Takeru Higa
- Akira Ishida sebagai Miller Gabriel
- Tsuyoshi Koyama sebagai Casals Vassago
- Isshin Chiba sebagai Critter, dll.
Sinopsis: Mengambil latar waktu tahun 2026, ketika teknologi berkembang menuju titik yang lebih tinggi, RATH selaku perusahaan yang bergerak di bidang kelautan bekerja sama dengan pemerintah Jepang untuk membuat AI Bottom-Up yang nantinya akan digunakan sebagai pengendali pesawat tempur pengganti awak manusia. Proyek tersebut lantas diberi nama Alicization.
Di tengah masa pengembangan proyek, Kikuoka-san selaku pimpinan proyek memilih Kirigaya Kazuto untuk ikut serta dalam pengembangan sebagai subyek percobaan dengan cara membuat Kirito dive ke dalam Underworld menggunakan mesin STL yang sudah disediakan. Akan tetapi, masalah kemudian muncul.
Seorang pentolan gim SAO dari serikat Laughing Coffin melakukan serangan kepada Kirito hingga membuat otaknya cedera. Dalam kondisi tak sadarkan diri, Kirito terpaksa harus melakukan dive ke dalam Underworld. Hal itu bertujuan untuk memperbaiki salinan fluclight Kirito agar bisa dimasukkan ke tubuh Kirito.
Pada saat Kirito tengah berada di dalam Underworld, masalah besar terjadi. Pasukan bayaran dari Amerika menyusup ke Ocean Turtle (tempat di mana Kirito dan proyek Alicization dilakukan) untuk merebut light cube A.L.I.C.E.
Untuk mencegah supaya light cube A.L.I.C.E tidak jatuh ke tangan Amerika, Kikuoka-san memerintahkan Kirito yang berada di Underworld untuk melindungi fluclight A.L.I.C.E dan membawanya ke Altar yang berada di ujung dunia. Di sanalah tempat agar Alice bisa keluar dari Underworld menuju Real World.
⁘Tema⁘
Selama ini kebanyakan orang beranggapan bahwa serial SAO ingin menceritakan bagaimana kondisi gim online di masa mendatang. Bahkan, sampai ada yang mengeluarkan pernyataan kalau serial SAO yang sebenarnya adalah SAO arc Aincrad. Salah satu argumennya seperti, ketika membandingkan judul cerita dengan isi ceritanya.
Mereka mengatakan kalau serial SAO tidak lagi cocok dengan seri setelah arc Aincrad. Mulai dari, ALO, GGO, Mother Rosario (untungnya mereka diam di Alicizaion), dikarenakan rasa atau jiwa atau dampak atau kekerenan yang dihasilkan tidak sebagus seri yang pertama, yaitu pada arc Aincrad.
Apakah hal yang demikian dapat dibenarkan? Bagi orang lain yang sependapat mungkin saja bisa. Namun, bagi penulis yang memiliki beda pandangan, menolak keras akan pernyataan tersebut. Alasannya sederhana, karena jika memang serial SAO hanya berfokus pada gimnya saja, lantas untuk apa sang penulis, Reki Kawahara menghadirkan teknologi yang berbeda di tiap serinya? Masih kurang mendasar jikalau tema dari serial SAO hanyalah sebatas pada gimnya saja.
Seharusnya ada korelasi antara seri SAO hingga yang terakhir rilis, Alicization. Tampaknya aneh juga, kalau produk besar yang disebut-sebut sebagai Anak Emas A-1 Picture justru memiliki kecacatan pada bagian dasarnya.
Bukankah ada hal lain yang diperkenalkan sejak awal selain gim yang berjudul SAO? Ialah peranti neuro-link yang digunakan oleh pemain untuk mengakses gim. Keberadaan peranti neuro-link inilah yang kemudian dijadikan dasar yang kemudian dikembangkan di berbagai seri.
Dengan begitu, antar seri satu dengan yang lain masih terdapat hubungan dan adanya kesinambungan dalam cerita. Lantas teknologi neuro-link ini disajikan dengan kemasan berupa gim yang akrab di kalangan anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa.
Perkembangan teknologi di bidang gim adalah tema yang sudah pasaran, menengok banyaknya cerita yang bermunculan beberapa tahun ke belakang. Akan tetapi, perlu diingat bahwasannya teknologi yang menjadi tema, bukan gimnya.
Seri Alicization ini merupakan lanjutan dari pendahulunya, Sword Art Online yang rupanya justru sukses menenarkan teknologi neuro-link di pasaran dengan mengusung gambaran masa depan gim online berbasis VRMMORPG. Bahkan gim yang diceritakan sebenarnya lebih dari sekadar gim online yang pada masa kini masih dimainkan di depan layar komputer, melainkan menggunakan teknologi mutakhir di tahun 2022 yang bernama Nerve Gear.
Menjadi salah satu cerita yang berhasil tampil beda membuat kesan tersendiri bagi penonton masa kini yang masih bergantung pada peranti mouse, keyboard atau barangkali joystick dalam bermain. Sekalipun sudah dirilis peranti VR, namun masih belum beredar luas di pasar global. Terlebih harganya yang tidak terjangkau kaum menengah ke bawah.
Melanjutkan, peranti Nerve Gear ini lantas menjadi pondasi awal bagi kelahiran peranti lainnya yang dinilai lebih aman dan canggih darinya. Semisal meledaknya pengguna Amusphere pasca tragedi Death Game SAO. Nerve Gear yang dikecam berbahaya karena dilengkapi dengan suatu gelombang elektromagentik yang dapat memanggang otak, digantikan oleh Amusphere yang tingkat keamanannya lebih tinggi. Kemudian dobrakan muncul dari yang hanya mengandalkan VR ditambahkan fitur lainnya, yaitu AR.
Hal itu diwujudkan dengan diproduksinya Augma. Bentuknya yang kecil nan lebih ringan plus dapat dibawa ke mana saja, menjadikannya primadona baru menyaingi pasaran Amusphere. Meski Augma sebenarnya tidak ada di versi Light Novel, tetapi pihak studio memunculkannya di adaptasi Alicization. Penyebabnya adalah dengan dirilisnya film animasi berjudul Ordinal Scale sebelumnya.
Perkembangan peranti VRMMO tidak berhenti sampai di situ. Pada adaptasi kali ini, telah dikenalkan alat baru yang lebih memukau, namanya adalah Soul Translator (STL). Salah satu mesin yang menjadi penghubung antara dunia nyata dengan dunia gim. Disebut mesin karena bentuknya yang besar karena STL merupakan penyempurnaan dari Medicube yang sempat diperlihatkan di seri GGO arc Mother Rosario.
Atas selalu adanya perkembangan dalam hal teknologi yang menyokong kebutuhan virtual inilah yang kemudian menjadi keunikan tersendiri hingga memberi daya tarik bagi penonton dari berbagai tempat dan beragam kalangan akan tema yang disuguhkan oleh serial SAO, terlebih seri Alicization kali ini.
Ide brilian dari serial SAO ini meski menarik, tapi di sisi lain patut disayangkan ketika yang difokuskan dalam cerita hanya hal-hal positifnya saja atau bisa dibilang bagian-bagian negatif perihal alat-alat yang diperkenalkan tidak cukup mendapat sorotan.
Padahal, jika bagian negatifnya juga diberi panggung tersendiri. Maka kualitas cerita akan jauh lebih meningkat pesat dari halnya sebatas memanjakan penonton dengan gambaran alat bermain gim yang canggih dan bermain gim itu menyenangkan. Memang benar bahwasannya dampak buruk maupun risiko dari penggunaan alat tersebut diperlihatkan di dalam animasinya, tetapi dalam waktu sekilas saja rasa-rasanya tidak cukup untuk penonton dapat memahaminya lebih jauh.
Sekilas risiko akan penggunaan alat-alat tersebut ialah sebagai berikut:
1. Nerve Gear
Dari luar dipromosikan sangat baik bersamaan dengan rilisnya gim SAO. Akan tetapi, ada sesuatu hal yang justru dapat mengancam keselamatan penggunanya. Apabila seorang pemain terbunuh di dalam gim, atau ketika koneksi diputus sepihak, juga jika daya baterai habis, secara otomatis Nerve Gear akan mengeluarkan gelombang elekgtromagnetik yang dapat memanggang otak penggunanya.
2. Amusphere
Insiden yang dialami pengguna Nerve Gear tidak akan terulang kembali dengan menggunakan Amusphere. Dikatakan bahwa alat ini memang dibuat sebagai pengganti dari Nerve Gear sehingga dibuat lebih aman dalam pemakaiannya.
Akan tetapi, ternyata masih ada dampak negatif yang bisa saja diterima oleh pengguna, yaitu kacaunya pikiran memengaruhi kondisi psikis dan akan berdampak juga pada fisik. Sebagai contohnya adalah Kirito ketika melawan Death Gun.
3. Augma
Peranti satu ini tidak hanya dimodali dengan VR, tetapi juga terdapat AR. Justru yang membuatnya digandrungi adalah fitur AR-nya. Alat yang dilingkarkan ke telinga ini juga bisa untuk bermain gim VR. Uniknya, lokasi bermainnya mengambil peta dunia nyata yang kemudian mendapatkan olah visual menjadi seakan-akan berada di dalam gim yang penuh fantasi.
Sisi buruk dari teknologi ini adalah ia bisa mengakses memori manusia yang berbentuk impuls. Memori penggunanya dapat direbut dengan mudah hingga menyebabkan penggunanya mengalami amnesia. Asuna sebagai pengguna menjadi korban dari alat tersebut.
4. STL
STl adalah Medicube yang disempurnakan. Meski dikatakan bisa menyalin jiwa, tapi sebenarnya hanya menyalin ingatan manusia. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Kayaba Akihiko, apa yang disebut fluclight berisi ingatan yang sudah didatakan dan dapat dimasukkan ke jaringan internet.
Sayangnya, STL ini lebih berbahaya dari Amusphere, karena jika terjadi pemadaman listrik ketika masih berada di dalam gim, fluchlight akan rusak, jika sudah begitu kesadaran penggunanya tidak bisa dikembalikan lagi. Belum lagi ketika fluchlight dalam kondisi rusak dipaksa keluar dan kembali tubuh pengguna, maka tubuh pengguna akan secara otomatis merangsang sesuai data dari fluclight dan akan berdampak pada fisik. Gabriel dan Vassago adalah korban pertama dari kengerian STL.
Manusia zaman praaksara menjadikan dinding goa sebagai media untuk berkomunikasi dengan gambar-gambarnya. Ketika manusia mengenal aksara, tanah, pelepah kayu, batu, dinding, dan kertas menjadi media untuk menampung buah pikir dan saling bertukar pikiran. Era globalisasi ditandai dengan pesatnya kemajuan teknologi, telepon pun membawa gebrakan baru yang dapat menghubungkan bunyi dari manusia ke manusia lainnya tidak sampai hitungan detik.
Lalu, empat alat yang sudah disebutkan di atas, membawa teknologi menuju tingkat selanjutnya dengan saling mempertemukan gelombang kesadaran manusia via internet ke dalam server. Cara kerjanya semakin mendekati telepati. Atau mungkin justru sudah melebihi telepati.
Di saat poin-poin cemerlang yang bisa berpotensi mengusung serial SAO dalam ajang cerita yang berat dan berkualitas, justru dikacaukan oleh harem yang sungguh tidak berbudaya.
⁘Premis⁘
Menawarkan kisah seorang manusia yang terjebak di dalam gim dan bertaruh nyawa di dalamnya adalah suatu gambaran yang bisa membuat siapa saja ingin tahu bagaimana dan seperti apa ceritanya berjalan. Meskipun masih menggunakan formula yang sama dengan seri pertamanya, akan tetapi terdapat perbedaan yang mencolok di seri Alicization.
Hadirnya alat untuk dive terbarukan, mampu mengatasi masalah yang berbeda pula. Dalam hal ini berarti sudah masuk ke konflik yang berbeda, ditambah cara penyelesaiannya dengan alat lain, maka jalan cerita dan hasilnya juga berbeda.
Walaupun sekali lagi, tetap terkungkung pada formula “manusia yang terjebak di dalam gim”, tetapi itu tidak mengurangi dari segi kualitas cerita. Bahkan, seri Alicization atau arc keempat ini menjadi seri terbaik dari seri-seri sebelumnya, yakni SAO, ALO, dan GGO.
⁘Judul⁘
Hal yang dapat dikomentari dari judul ialah asal-usul dari nama Alicization. Diambil dari dongeng terkenal karangan Lewis Carrol yang berjudul Alice`s Adventures in Wonderland. Akan tetapi, ada yang perlu diketahui bahwasannya pada mulanya judul dari dongeng itu adalah Alice`s Adventures in Underground. Perbedaan terletak pada bagian akhir judul. Mengapa underground diubah menjadi wonderland?
Berawal dari seorang gadis yang memasuki goa kecil lalu bertemulah ia dengan sosok makhluk aneh, petualangannya pun dimulai. Adakah yang menyadarinya? Bahwa Alice Zuberg juga mengalami hal yang sama persis dengan tokoh Alice dalam dongeng? Yang kemudian Alice ditangkap karena memasuki Dark Territory hingga dirinya dibawa ke Gereja Axiom lalu menjalani hari dengan kebimbangan.
Underground ialah istilah untuk bawah tanah, sedangkan underworld adalah sebutan untuk dunia bawah. Bermakna sama namun berbeda kata. Reki Kawahara menjadikan sosok Alice berada di dunia bawah. Melakukan banyak hal di sana, di tempat yang bukan semestinya ia berada. Yup, Alice pada dongeng tidak berasal dari underground, yang itu menyiratkan bahwa underworld bukanlah dunia yang seharusnya bagi Alice Zuberg.
Dunia yang semestinya bagi Alice bukanlah underworld, melainkan real world. Tidakkah kita teringat sesuatu lagi? Soal cerita bahwa tempat manusia berada itu bukanlah di dunia, melainkan di surga? Tetapi Tuhan menurunkan manusia ke bumi untuk melaksanakan tugasnya?
Underworld adalah dunia dan real world adalah surga. Kira-kira begitulah sudut pandang penduduk underworld mengenai perbedaan dunia itu. Akan tetapi, benarkah cukup sampai di situ? Ada sebuah mitologi dalam Yunani Kuno yang menceritakan tentang underworld yang dipimpin oleh Hades.
Satu hal yang berkaitan dengan karangan Reki Kawahara adalah pada bagian Altar Ujung Dunia yang mirip dengan gambaran Taman Elisian (tempat tinggal bagi jiwa yang dipilih oleh Dewa). Posisi Alice di sini sebagai jiwa yang terpilih dan Stacia, Solus, Terraria adalah Dewi yang telah memilihnya untuk pergi ke alam Dewa.
Selain itu, melalui underworld yang seharusnya adalah tempat bagi jiwa yang sudah mati, Reki Kawahara mengubahnya layaknya dunia nyata. Dunia di mana manusia terlahir, tumbuh besar, bahkan mati. Ia mengubah konsep dunia pasca kematian menjadi pasca kelahiran. Pengolahan yang unik seperti ini membawa daya tarik bagi penonton untuk mencari tahu lebih dalam makna di balik dongeng atau mitologi atau sesuatu yang diangkat sebagai referensi dasar cerita.
⁘Plot⁘
1. Press F for Terraria
Sudah masuknya ke underworld sangat tidak epik, ditambah kena grepe mbak-mbak miskin durability. Bicara soal Terraria memang memilukan. Tidak ada adegan greget yang patut dibanggakan. Ia justru kewalahan saat melawan ribuan red player. Kesannya justru seperti kalah karena di-gangbangkroyok, sedangkan Stacia saja masih bisa bertahan saat musuh main keroyokan.
2. Bercouli adalah Pria Sejati
Adegan penuh maut duel antara Bercouli dengan Vector luar biasa epiknya. Perjuangan seorang pria yang ingin menyelamatkan muridnya dari tangan musuh, terkesan begitu mengharukan saat detik-detik terakhir sebelum kematiannya. Terlebih, senyum di wajahnya yang terlihat tulus benar-benar bentuk kecurangan. Siapa yang tidak merasa terenyak hatinya coba?! Kan jadi teringat Jiraiya dan Hohenheim.
3. Pasukan Bantuan
Datangnya pasukan dari luar yang terhubung dengan The Seed menjadi penyegar mata setelah sekian lama penonton hanya disuguhkan tokoh yang sama. Apalagi saat adegan Klein berbincang santai dengan Asuna. Penonton yang dipaksa fokus dengan pertarungan dibuat rileks sejenak dengan dialog mereka.
Akan tetapi, yang paling tidak mengenakkan adalah kemunculan Eiji dan Yuna. Adegan bagai angin lewat ini justru tidak terlihat luar biasa, malah biasa saja bahkan mengganggu. Mereka berdua ini seharusnya tergolong tokoh yang menarik perhatian dan seharusnya membawa pengaruh besar, tapi nyatanya cuma numpang lewat dan itu sangat mengecewakan.
4. Solus Plot Armor Bucin
Entah mengapa bisa jadi begini. Barangkali Terraria kalah karena tidak diberi plot armor oleh Reki Kawahara. Memang benar adegan tarung Solus dengan Subtilizer juga dilustrasikan cukup baik. Tapi tetap saja, adanya alat/pretelan untuk jantung bekas Kirito yang melindungi Solus itu sangat tidak keren. Malah cringe.
5. Yuuki Selalu Ada untuk Asuna
Duo Yuuki ini malah tampak seperti ibu dan anak saja. Maksudnya Yuuki sebagai ibunya dan Asuna adalah anaknya. Emosi yang melampaui batasan program memunculkan Mothers Rosario saat melawan PoH. Yuuki yang hanya muncul sekilas rupanya tidak mempan untuk menitihkan air mata penulis. Reunian yang hanya sesaat dirasa sangat kurang untuk menanamkan atau menggali kembali emosi yang pernah keluar saat kematian Yuuki di seri GGO.
6. Bangkitnya Kuro no Kenshi
Akhirnya Kirito bangkit! Banzai! Tapi apa-apaan cara bangkitnya itu? Hanya dengan satu kalimat dari Eugeo lalu Kirito bangkit dari keterpurukan? Yang benar saja! Dialognya kurang, Pak! Akhirnya penonton terlebih haters SAO menjadikan momen itu sebagai ajang olok-olokan yang semakin menjadi-jadi sejak seri Alicization tayang.
7. Last Fighting isn`t Cool
Tidak salah lagi. Modal plot armor tidak akan membuat cerita menarik. OP-nya Kirito di dalam gim perlu diaudit! Apa iya emosi Kiritolah yang paling kuat di antara yang lain sehingga bisa mengatur sistem semaunya? Meriah memang meriah dengan segala efek visualnya, tapi tidak membekas di hati penonton.
8. Paket!
Adegan ini jauh lebih mengejutkan dan membuat gelak tawa daripada nyanyian Yuna. Mengenalkan Alice ke rumah dan keluarga Kirito dengan cara yang unik. Berlatih pedang dan ... ehem! Suatu percobaan yang mantap di malam harinya.
9. Kemana Dedek Selka?
Berubah drastisnya Underworld bisa menggaet rasa penasaran penonton. Bagaimana bisa ada dua pesawat tempur luar angkasa yang ternyata dipiloti oleh Ronye dan Tieze? Tapi sekali lagi bukan itu yang ditunggu-tunggu oleh penonton! Membangkitkan Nemuri-hime dari tidur panjangnya, mempertemukan kembali kakak dengan adiknya akan jauh lebih dramatis daripada dua junior yang bertemu seniornya.
⁘Penokohan⁘
Ada beberapa tokoh yang menarik perhatian, di antaranya:
1. Lilpilin
Makhluk dari ras Orc ini memiliki kebencian kepada Ium, tapi takut kepada mereka. Sering diolok Manusia Babi membuatnya trauma terhadap Ium atau manusia. Akan tetapi, saat bertemu dengan Terraria (Suguha) dia tidak lagi merasa hina karena Terraria mengakuinya sebagai manusia. Hingga akhirnya segel mata kanan pada Lilpilin hancur berkat ia yang sanggup menembus batas dengan emosinya yang kuat.
2. Scheta
Sebagai salah satu Integrity Knight, ia selalu mengayunkan pedangnya bak orang yang tak memiliki tujuan hidup. Maka dari itulah, Quinella menyuruhnya untuk terus menebas dengan pedangnya dengan harapan suatu saat nanti ia pasti akan menemukan tujuan hidup.
Dan tujuan hidupnya baru ia temui saat perang, saat ia bertemu dengan salah satu pimpinan pasukan dari Dark Territory, Iskahn. Akhirnya ia menemukan sosok yang tidak ingin dia tebas setelah puluhan tahun menjadi seorang Integrity Knight. Lucu juga sebenarnya dengan pasangan ini, di tengah perang justru malah membahas ingin menikah dan punya anak.
3. Vassago
Tampaknya formula orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti menjadi andalan bagi banyak penulis yang berpikiran bahwa tidak ada orang yang murni jahat sejak lahir. Lingkungan atau pertistiwalah yang mengubah hidup seseorang di suatu waktu. Dalam hal ini, Vassago juga termasuk di dalamnya.
Anak korban brokenhome yang seharusnya tidak begitu nakal, mendadak harus menjadi korban ayahnya. Ia dipaksa untuk mendonorkan ginjalnya demi anaknya dari wanita lain yang rupanya keturunan orang Jepang. Dari sinilah kebencian Vassago kepada nihonjin muncul ke permukaan. Masuk ke dalam gim SAO, bertemu Kirito yang orang Jepang, dan berusaha untuk membunuhnya. Meski sangat disayangkan Kirito adalah tokoh utama dengan plot armornya yang tak terkalahkan.
4. Kirito
Mungkin banyak yang mendadak bingung dengan apa yang terjadi pada Kuro no Kenshi satu ini. Kok tiba-tiba depresi dan jatuh terpuruk. Sederhananya begini, Kirito ini tipikal orang yang lari dari kenyataan. Dia tidak berusaha menerima bahwa ia pernah secara langsung dan tidak langsung melakukan pembunuhan saat masih terjebak di dalam gim SAO.
Ia hanya melupakannya dan terus melarikan diri. Berusaha untuk tidak lagi mengungkitnya dengan melipur diri. Gim pun menjadi tempat pelampiasannya. Inilah jawab atas pertanyaan Vassago, “jika Kirito menyesal, kenapa dia bermain VR lagi?” ya, itu karena Kirito memilih untuk melupakannya dan menyikirkan jauh-jauh supaya bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa rasa bersalah. Meski pada akhirnya ia hanya meminta agar orang-orang mau memaafkan perbuatannya di masa lalu.
⁘Visual⁘
A. Pembuka
Seperti biasa tampilan pembuka selalu mengandung spoiler. Dan ada bagian dengan pola yang sama bak suatu keharusan, ialah memperlihatkan adegan bertarungnya. Untuk kualitas juga tetap tidak ada perubahan dibanding dengan sebelumnya. Hanya saja kali ini Kirito sebagai fokus tokohnya.
B. Laga
Naomi Nakayama selaku penulis naskah dan Saki Hisamatsu sebagai Pengarah Animasi episode 14, menghasilkan pertarungan epik antara Bercouli dengan Gabriel. Begitu juga saat Asuna melawan Vassago, tone warna yang dibuat berat plus outline yang dipertebal memberi efek visual yang serius dan kesulitan saat bertarung. Mencoba membawa penonton untuk fokus dan diam menyaksikan pertarungan.
C. Penutup
Sejak diarahkan oleh Gou Suzuki dan pengerjaan dilakukan oleh Yoshiko Saitou selaku key animator juga turun tangannya Production I.G membuat tampilan yang memukau lagi. Walaupun tidak lagi seperti Unlasting yang justru seperti Anime Movie Video (AMV), namun gambaran cerita dalam penutup kali ini justru lebih jelas. Soal kualitas lebih bagus karena lebih berwarna dengan sudut kamera yang lebih bervariasi.
⁘Musik⁘
A. Lagu Tema Pembuka
Dimulai dari seri Alicization, A-1 Picture menambah satu lagi penyanyi jebolan suatu audisi yang dilabeli SACRA Music, ialah ReoNa. Setelah debutnya mengisi lagu penutup yang berjudul Forget Me Not di Alicization - Rising, kini di Alicization – Lasting ia mendapat jatah untuk mengisi lagu pembuka yang berjudul Anima.
Dengan mengusung genre lagu J-Pop, ReoNa berusaha menyetarakan diri dengan seniornya yang sudah lama menjadi pengisi lagu tetap, LisA, Eir Aoi, dan Haruka Tomatsu. Karakter suaranya agak serak tipis, tapi bisa membawakan lagu yang lumayan menggebu-gebu.
Selain itu, lirik lagu pada Anima sama halnya dengan Unlasting. Terdapat subjek dan objek yang sedang dibahas. Jika Unlasting waktu lalu menjadikan Alice sebagai subjek dan Kirito sebagai Objek, maka di lagu Anima ini Alice sebagai subjek tengah mempertanyakan “apa itu jiwa?”. Hal ini dapat dimaklumi, karena Alice bukanlah ciptaan langsung dari pencipta para manusia.
Ia adalah program, yang entah bagaimana Rinko-san sendiri sulit untuk menjelaskannya. Lahir, besar, dapat pula merasa, mengapa dia tidak bisa disebut sebagai manusia? Fisik? Besi-besi jika disusun bisa menjadi wadah baginya. Lantas apa? Apa yang membedakan antara jiwa dengan kesadaran serta ingatan? Hal itulah yang ingin diketahui oleh Alice sebagai fluclight yang mendapat wadah dan hidup di dunia nyata.
B. Musik Latar
Berhubung sembilan episode menceritakan peperangan, musik latar yang diputar juga harus mendukung nuansa yang buruk, menegangkan, dan mencekam. Tidak ada penambahan musik latar yang berarti, kebanyakan masih memakai dari seri-seri sebelumnya. Tak perlu kaget karena penata musiknya masihlah orang yang sama, yaitu Yuki Kajiura.
Kalau pun ada yang berbeda mungkin saat menyorot Gabriel. Ada iringan khusus tiap kali dia muncul. Sisanya tidak ada yang memiliki pengaruh besar. Yah, paling-paling musik latar andalan seperti A Tender Feeling cukup untuk menenangkan emosi pasca peperangan usai.
C. Efek Suara
Terdapat kontradiktif pada efek suaranya. Ketika Reki Kawahara berusaha menyatakan bahwa gim tidak sekadar gim; gim sudah berada pada tingkatan yang berbeda, dunia yang diciptakan oleh manusia setara dengan dunia yang diciptakan oleh pencipta manusia, efek yang mengiringi justru masih terkesan ala-ala gim kekinian.
Semisal ketika menggunakan teknik-teknin semacam seni mulia, terdengar renyah di telinga dan bisa dibilang dibuat lebih keren. Saling berlawanan antara konsep cerita yang diangkat dengan efek suara membawa pada satu tanggapan yang malah mewakili dari sisi kontra: bahwa seberhasil apapun manusia menghilangkan sekat antara dunia buatan dengan dunia nyata, buatan tetaplah buatan. Tidak akan bisa menyamai yang nyata. Di sisi lain mengenalkan dunia gim dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata, namun masih mencampurkan unsur ciri khas dari gim.
Menurut Plato dalam Teeuw (1998), seni hanya dapat meniru dan membayangkan hal-hal yang ada dalam kenyataan yang tampak, berdiri di bawah kenyataan itu sendiri yang hierarki.
D. Lagu Tema Penutup
Eir Aoi terpilih untuk membawakan lagu penutup yang berjudul “i will”, jadi tak perlu dipertanyakan lagi kualitas dan kiprahnya mengisi lagu tema di serial SAO. Melantunkan lirik yang isinya masih merujuk objek yang sama, yaitu Kirito. Entah siapa sosok aku dalam lirik ini, apakah Asuna atau Eugeo. Namun, tanpa memedulikan itu kita bisa memaknai lagu yang penuh perasaan tulus dari seseorang yang mencintai dan menghormatinya.
⁘Amanat⁘
Pada seri Alicization – Lasting, Reki Kawahara tidak tanggung-tanggung untuk mengeluarkan uneg-unegnya tentang konsep yang selama ini diajarkan dalam banyak kepercayaan mengenai: ke-Tuhanan (ke-Dewaan), dunia, serta makhluk hidup yang ada di dalamnya. Ia menyampaikan apa yang ia pikirkan melalui karyanya.
1. Apa Itu Dewa?
Sifat-sifat dan tugas para Dewa digambarkan melalui jelmaan ketiga Dewi Underworld, yaitu Stacia (Goddess of Creation), Solus (The Sun Goddess), dan Terraria (The Earth Goddess). Ketiganya melambangkan sifat dan tugas dari Dewa, yaitu hakikatnya sebagai pencipta, kemudian tugasnya ialah menerangi (memberi ajaran) kepada ciptaannya, dan menyayangi ciptaannya. Itulah tiga dasar dari yang melekat pada Dewa menurut pemikiran sang penulis yang disampaikan melalui karyanya secara tidak langsung.
2. Apa Itu Ruang?
Ruang adalah tempat di mana segala sesuatunya berada. Bahkan kehampaan pun masih disebut sebagai ruang. Begitu juga tempat tinggal para Dewa juga berada di dalam ruang. Semua yang ada pasti terikat dengan ruang. Artinya, jika manusia membuat sesuatu, maka mereka benar-benar membuatnya dan buatan mereka ada.
Underworld adalah bukti nyata bahwa manusia telah menciptakan ruang yang berbeda dengan dirinya. Tanpa perlu repot-repot mencari celah dimensi di luar angkasa guna menemukan ruang yang baru, sebenarnya dengan membuat gim saja manusia sudah berhasil membuat suatu ruang tersendiri yang tubuh asli mereka tidak bisa masuk ke dalamnya.
Tidak bisanya fisik manusia masuk ke dalam ruang buatannya sendiri pun menjadi masalah. Kayaba Akihiko yang menyadari itu memegang erat mimpinya yang ingin menghilangkan batasan itu. Agar manusia bisa leluasa masuk keluar ke dalam ruang buatannya. Maka dari itu, Kayaba mengambil langkah untuk membuang fisik dan nyawanya demi melampaui batasan yang ada. Sebagai bukti, fluclight Kayaba sepenuhnya berupa data yang menggunakan internet sebagai alat baginya untuk jalan-jalan.
3. Apa itu Waktu?
Ada yang menyatakan kalau waktu adalah kehidupan itu sendiri, karena kalau waktu tidak ada maka kehidupan tidak akan bergerak alias mati atau membeku. Perdebatan soal waktu menghidupkan ruang atau waktu di dalam ruang juga seringkali dibahas. Begitu juga soal berbeda ruang juga bisa berbeda waktu. Underworld adalah salah satu contohnya. Dengan melakukan percepatan waktu, maka terdapat perbedaan waktu antara Underworld dengan dunia nyata. Berasa seperti menonton video terus dipercepat hingga ratusan bahkan ribuan kali.
Pantaslah penguasa dunia ialah yang menguasai waktu. Bermain-main dengan waktu sudah seperti dirinya yang terpisah dari waktu. Tidak lagi terikat dengan waktu. Meski sebenarnya kehidupan itu sendiri terikat dengan waktu. Namun, jika manusia mampu membuat waktunya sendiri, barangkali mereka bisa membuat keabadian menjadi kenyataan.
4. Apa itu Makhluk Hidup?
Pertanyaan ini pernah dilontarkan oleh guru filsafat kepada muridnya: Apa yang menandai bahwa makhluk itu disebut hidup? Hidup di sini memiliki beda sudut pandang. Hidup menurut Dewa ialah mereka yang diciptakan secara langsung oleh-Nya. Baik itu ciptaan bernyawa atau tidak.
Apakah cukup di situ? Ciptaan yang bernyawa memiliki kejelasan bahwa mereka hidup. Mulai dari nyawa itu sendiri, fisik, dan kesadaran. Lantas bagaimana dengan yang tak bernyawa? Bumi misalkan. Jika bumi tidak hidup, bagaimana ceritanya makhluk yang menumpang padanya bisa hidup? Begitulah kiranya maksud dari kata hidup menurut Dewa.
Sekarang hidup menurut manusia sendiri seperti apa? Pada akhirnya manusia memosisikan diri sebagai Dewa karena tetap memakai pemahaman yang sama, tapi berbeda cara. Misalnya manusia menghidupkan alat-alat buatannya dengan energi listrik. Maka di mata manusia alat tersebut hidup. Jika tidak dialiri listrik, maka alat itu mati. Segala sesuatu yang hidup, adalah mereka yang telah diberi energi oleh manusia.
5. Apa itu Manusia?
Manusia disebut sebagai manusia karena? Lagi-lagi kembali menanyakan dasar dari sesuatunya. Apakah manusia tidak lagi disebut manusia jika tak bernyawa? Apakah manusia tak lagi disebut manusia jika tak berakal dan bernafsu? Apakah manusia masih disebut manusia jika tak sadarkan diri? Apakah manusia masih disebut manusia jika tak memiliki tubuh? Apakah manusia tak lagi dimanusiakan jika tak punya hati?
Pertanyaan yang bikin pusing tujuh keliling ini benar-benar disajikan oleh Reki Kawahara. Dengan jawaban akhir darinya melalui fluclight Alice adalah bahwa mereka yang bahkan tak berfisik dan tak bernyawa juga disebut sebagai manusia. Bahkan Terraria menyebut Orc sebagai manusia karena bisa diajak berkomunikasi. Penulis kembalikan kepada yang berwenang terkait apa definisi dari manusia.
6. Apa Itu Jiwa?
Jiwa adalah sebutan untuk energi khusus yang menghidupkan makhluk hidup di dunia nyata. Tanpa adanya jiwa, maka makhluk itu sudah dipastikan akan mati. Akan tetapi, apa benar-benar mati? Jangan-jangan yang mati hanya tubuhnya karena tidak adanya energi penggerak. Lantas bagaimana jika ingatannya dipindahkan ke dalam robot? Atau DNA yang digunakan untuk clone? Bukankah makhluk itu akan terus hidup meski berganti tubuh dan tanpa jiwa? Hmmm....
7. Apa Itu Kesadaran?
Kesadaran sudah seperti benda yang bisa dikelola semuanya. Empat alat yang sudah dijelaskan adalah perantara yang menghantarkan kesadaran ke dalam server. Fatalnya ialah kalau kesadaran direnggut dari individunya. Suatu saat nanti kesadaran akan bisa diakses dan khawatir bisa dimanipulasi bersamaan dengan ingatan yang menjadi database bagi kesadaran untuk berpikir. Belum lagi ditambah dengan fluclight yang juga sudah setara dengan kesadaran karena didukung dengan memori dan pola pikir.
8. Apa Itu Ingatan?
Yang menjadikan dirimu adalah dirimu adalah ingatanmu. Jika ingatanmu hilang, maka identitasmu akan ikut hilang. Bisa jadi pola pikirmu juga akan ikut direset. Kamu akan kembali seperti saat baru dilahirkan kembali. Hanya saja tubuhmu sudah berfungsi maksimal secara otomatis. Itu terjadi jika seluruh ingatan dihapus tak tersisa. Atas kemungkinan itu tiba-tiba ada alat yang bisa merenggut ingatan seseorang dengan mudah. Apa yang akan terjadi kemudian jika tidak adanya aturan yang mengekang?
9. Apa Itu Bahasa?
Bahasa adalah tentang bagaimana manusia mengekspresikan diri baik melalui gerak, lisan, maupun tulisan. Dengan bahasa manusia bisa mengendalikan manusia lainnya karena kesadaran mereka yang mengizinkan bahasa tersebut masuk ke dalam pikirannya. Bahkan itu bisa terjadi di dalam gim yang terkoneksi internet.
Itu hanya bisa terjadi jika empat alat Nerve Gear dkk terwujud. Sebab kesadaran manusia langsung berkumpul dalam satu tempat tanpa adanya perlindungan. Sehingga memengaruhi mereka di dalam gim justru lebih mudah daripada di luar gim. Ini dibuktikan Vassago yang dengan mudahnya mengendalikan kesadaran ribuan pemain.
10. Apa Itu Kematian?
Manusia mati tidak bisa hidup kembali. Kalaupun bisa itu sebenarnya bukan mati permanen, hanya saja ketika seluruh bagian tubuh berhenti berfungsi kecuali batang otak yang masih hidup. Orang-orang mengenalnya dengan mati suri. Lantas sistem yang seperti ini ditiru oleh Reki Kawahara untuk nasib fluclight. Ketika hancur, fluclight tidak bisa diperbaiki lagi yang kemudian dianggap sebagai kematian.
Aneh, mengapa membuat program semacam itu. Padahal teknologi yang sudah canggih tidaklah mustahil rasanya untuk membuat salinan datanya. Akan tetapi, itu tidak dilakukan sehingga menimbulkan kesan kalau fluclight adalah nyawa atau jiwa yang sifatnya hanya sekali pakai. Menyerupakan dengan di dunia nyata, membuat dunia gim sudah seperti kenyataan. Maka dari itu, jangan buang percuma nyawa kita!
11. Kebusukan Perang
Yang bermasalah siapa yang dikorbankan siapa. Silahkan berkaca pada sekitar.
SPECIAL GUEST STARS
<<Lilpilin&Leafa>>
Lilpilin: “Ren ... untuk apa kita bertarung? Kenapa Ren dan yang lain harus mati demi mereka? Arrrrrghhhhhhh―” Lilpilin mendongakkan kepalanya seraya bercucuran air mata.Di saat yang bersamaan.Leafa: “Whoaaaaaaaaaaaa!!!” ia terjatuh dari ketinggian dengan telak.Lilpilin yang merasa terkejut melihat Ium langsung terkesiap.Lilpilin: “Jangan lihat! Jangan lihat aku!”Leafa: “Ano, selamat siang! Atau mungkin selamat pagi?” ujarnya sembari membersihkan pakaiannya.Lilpilin: “Kenapa tidak lari? Kenapa tidak teriak? Padahal kau ras manusia, kenapa?!Leafa: “Kenapa? Karena kau manusia, bukan?”Lilpilin: “Manusia? Aku?! Bicara apa―dengan melihatnya seharusnya kautahu, aku adalah Orc! Orang yang disamakan dengan manusia babi oleh Ium seperti kalian!” balasnya bergemetar.Leafa: “Tapi kau tetap manusia, `kan? Soalnya kita bisa berbicara begini? Selain itu memang perlu apa lagi?
⁘Penutup⁘
Penulis pasrahkan kepada dua fatwa ini yang sama-sama benar.
Seniman dan sastrawan hanya akan menghasilkan khayalan tentang kenyataan dan tetap jauh dari ‘kebenaran’. Plato
Seniman dan sastrawan yang melakukan mimetik tidak semata-mata menjiplak kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif untuk menghasilkan kebaruan. Aristotels
Komentar
Posting Komentar